Minggu, 15 Januari 2017

Menawarkan Kelezatan Produk Makanan Indonesia di Dapurnya Dunia

Para pengusaha produk makanan Indonesia semakin antusias untuk jualan di Thailand. Tengok saja, pada pameran THAIFEX-World of Food Asia 2016, yang akan diselenggarakan di gedung pameran terbesar di Thailand, IMPACT Muang Thong Thani pada 25-29 Mei 2016, Indonesia mengirimkan 41 perusahaan produk makanan. Jumlah tersebut hampir 6 kali lipat dari jumlah perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada pameran yang sama tahun lalu yang hanya 7 perusahaan.




Antusiasme industri makanan Indonesia tersebut wajar adanya. Maklum, pada pameran produk makanan yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia tersebut peluang untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan terbuka lebar. Pada pameran tersebut, ribuan pebisnis produk makanan dari 37 negara yang terdiri dari produsen, buyers, dan distributor bertebaran pada 4600 buah booth pada area seluas 80.000 m persegi untuk melakukan transaksi bisnis.



Pada pameran tersebut, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan KBRI Bangkok bekerjasama memfasilitasi partisipasi 41 perusahaan produk makanan Indonesia: PT.Medan Tropical Canning; CV UD Utami; PT. Bintang Kupu – Kupu; Uli Coffe Roastery; PT. Gunung Subur; PT. Fresh On Time Seafood; PT. Medan Tropical Canning & Frozen Industry; Enerlife Pte. Ltd; CV Aldanah Mas, Rujak Bambu dan La Mente Food Indonesia, Sungai Budi Group; PT. Sekawan Karya Mulya; Cv Karagen Indonesia; PT. Pondan Pangan Makmur Indonesia; PT. Rezeki Inthi Artha; PT. Monde Mahkota Biskuit; Pt. Adi jaya Naturindo; PT. Tiga Pilar; PT. Godi Asiana Pangan; PT. Helmig Prima Sejahtera; CV Pasific Harvest; PT. Pasific Eastern Coconut Utama; PT. Rekso; PT. Bahtera Wiraniaga Internusa ; PT. Seribu Pulau; PT. Fruit Ing Indonesia; PT.Batman Kencana ; PT. Altar Mass; PT. Unimos dan PT. Trigaluh Berjaya. Untuk Dinas jawa Tengah diikuti dari CV, Mekanira Nusantara; Arya Mas; PT. Indonesia Selamat sejahter, dan Al – Fadh;empat perusahaan yang bernaung dalam booth Pemda Jawa Tengah; dan enam perusahaan yang berpartisipasi secara individual.


buyer dari Singapura

Partisipasi perusahaan Indonesia pada pameran tersebut tak sia-sia. Baru pada hari pertama pameran, sejumlah industri produk makanan Indonesia telah mendapat pesanan dari perusahaan Thailand dan Korea untuk kopi; perusahaanAmerika, Meksiko, Eropa, Thailand untuk seafood; perusahaan China untuk kerupuk udang. Selain itu terdapat tawaran sejumlah perusahaan dari sejumlah negara untuk menjadi distributor produk manakan ringan dan minuman Indonesia di negara-negara ASEAN, China, dan Korea.Deal-deal bisnis serupa diperkirakan akan terus diperoleh perusahaan makanan Indonesia pada hari-hari berikutnya.
buyer dari Hongkong

Pameran THAIFEX bukan saja peluang untuk transaksi, tatapi juga peluang untuk mengintip kelebihan dan kekurangan produk makanan yang dipamerkan negara pesaing. Pada pameran tersebut beragam inovasi dapat dilihat dalam segi jenis produk, kelezaatan rasa, kesehatan dan khasiat makanan dan minuman, serta kemasan. Negara tuan rumah, Thailand, misalnya, menawarkan berbagai hasil olahan makanan dari bahan dasar buah durian, manga, dan buah-buahan lainnya yang dikemas dengan menarik.

Sejumlah perusahaan Indonesia pun tidak ketinggalan dalam inovasi yang ditawarkan. Selain produk-produk makanan dan minuman yang mainstream dan telah banyak dijumpai di pasar dalam negeri, terdapat produk-produk unggulan inovasi baru antara lain minuman teh hijau Papua yang berkhasiat mencegah diabet; minuman ekstrak buah Merah dari Papua, coklat pedas dan aneka rasa kacang mede dari Bandung, krupuk dari buah-buahan dan dari kulit ikan Lele dari Jawa Tengah, dll.

Thailand memang barometer industri makanan regional, bahkan mungkin dunia. Thailand mengklaim dirinya sebagai Kitchen of the World. Negeri yang pernah memiliki nama Siam dan Muangthai tersebut memang layak mendapat julukan tersebut. Siapa yang tidak kenal Thai Restaurant atau Thai Food. Sebutan-sebutan tersebut tersebar di kota-kota besar di seluruh dunia dan sangat familiar bahkan melekat pada cita rasa para pencinta wisata kuliner. Di dalam negeri Thailand, makanan-makanan ciri khas Thailand di jual di toko-toko makanan, hotel, restoran, super market, warung-warung kecil, dan acara-acara. Hal ini adalah bukti keberhasilan dari kerja keras negara dan rakyat Thailand dalam memajukan industri makanan, industri pariwisata, dan sekaligus industri kreatif.

Memasarkan produk Indonesia ke Thailand juga berarti memasarkan ke negara Indochina lainnya. "Thailand adalah pintu masuk produk makanan Indonesia bukan saja untuk pasar Thailand saja tetapi juga untuk Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar yang selain tersambung dengan Sungai Mekhong juga tersambung dengan konektifitas infrastruktur yang terus berkembang baik," tegas Bebeb Djundjunan, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Bangkok pada sambutan pembukaan Paviliun Indonesia pada pameran tersebut.


"KBRI akan terus mendorong dan memfasilitasi partisipasi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk ikut pameran di Thailand, karena Thailand semakin sering menyelenggarakan pameran berkelas regional dan internasional", tambah Rita Tri Mutiawati, Atase Perdagangan KBRI Bangkok. (KBRI Bangkok)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar